Wednesday, January 31, 2018

Aplikasi Pemetaan

Aplikasi Pemetaan - Seperti apa yang sudah kita bahas di postingan sebelumnya terkait sistem informasi perencanaan. Di postingan kali ini saya akan menjelaskan apa itu aplikasi pemetaan, dan apa peran aplikasi pemetaan dalam perencanaan. Oke baiklah kawan-kawan langsung kita mulai saja. ORAITTT!!!


Geographis Information System/Sistem Informasi Geografis (GIS/SIG)

GIS/SIG merupakan sistem yang dirancang untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data spasial atau geografis. Akronim GIS kadang-kadang digunakan untuk ilmu informasi geografis (GIScience) untuk merujuk pada disiplin akademis yang mempelajari sistem informasi geografis, dan merupakan domain besar dalam disiplin akademis geoinformatika yang lebih luas. Dengan menggunakan SIG maka akan lebih mudah bagi para pengambil keputusan untuk menganalisa data yang ada. Karena dengan adanya SIG maka akan digambarkan juga posisi penyebaran data pada kondisi sesungguhnya.
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi berbasis komputer digunakan untuk menyajikan secara digital dan menganalisa penampakan geografis yang ada dan kejadian di permukaan bumi. Penyajian secara digital berarti mengubah keadaan permukaan bumi menjadi bentuk digital. Setiap objek yang ada di permukaan bumi merupakan “geo-referenced”, yang merupakan kerangka hubungan database ke SIG.
GIS Pada dasarnya dibuat untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek serta fenomena yang posisi geografisnya merupakan karakateristik yang penting untuk di analisis. Stan Aronoff


Terdapat beberapa perangkat lunak (software) pendukung sistem informasi geografis/geographis information system (SIG/GIS), berikut adalah beberapa aplikasi yang dimaksud :


1. Mapinfo
MapInfo adalah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dikembangkan oleh MapInfo corp. sejak tahun 1986. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh empat orang mahasiswa (waktu itu) Institut Politeknik Rensellaer, Troy, New York. Oleh karena komitmennya di dalam bidang garapannya, pada saat ini MapInfo menjadi salah satu produk perangkat lunak SIG yang sangat sukses di pasaran, parameternya:
  1. MapInfo tersedia dalam 16 versi bahasa yang berbeda;
  2. MapInfo terjual ratusan ribu copy di dunia;
  3. MapInfo menjadi perangkat lunak standard untuk pemetaan di lingkungan pemerintah Australia;
  4. MapInfo secara defacto menjadi perangkat lunak standard untuk aplikasi – aplikasi telekomunikasi.


Sehubungan dengan hal di atas, MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak pemetaan (SIG) desktop yang dikembangkan dan kemudian dipasarkan untuk memenuhi (sebagian besar) kebutuhan-kebutuhan di lingkungan bisnis. Perangkat lunak SIG ini memungkinkan para penggunanya utnuk memvisualisasikan dan menganalisa data-data yang menjadi masukannya secara geografis lebih cepat dan menyediakan informasi yang diperlukan di dalam proses pengambilan keputusan.
MapInfo merupakan Sistem Informasi Geografis terkemuka (GIS) software di dunia yang digunakan untuk analisis georeferensi untuk menghasilkan sebuah peta atau jenis lain bentuk data spasial. MapInfo Professional tutorial terdiri dari pengenalan GIS dan MapInfo Professional, Display Geographic Data, Pemetaan dengan Layer, Memilih Data, Map Labeling, Table atau Atribut / Tabular Data, Input Graphic atau Data Spasial, Geocoding, Spatial Analysis, Thematic Mapping, Design Layout, dan Aplikasi Contoh.

Baru-baru ini, GIS pada umumnya dan khususnya MapInfo Profesional tidak hanya digunakan sebagai alat untuk menganalisis data spasial sumber daya alam, tetapi juga diterapkan di hampir semua bidang seperti ekonomi dan perdagangan, sosial dan budaya, pariwisata, polisi, selular, layanan, dan lainnya. Lebih dari 80% data yang  digunakan dalam perusahaan pemerintah dan swasta sebenarnya adalah data spasial yang merujuk pada posisi geografis di permukaan bumi.
Berikut beberapa konten yang terdapat di dalam aplikasi MapInfo :

The Basics of MapInfo Professional
  • Exploring MapInfo Professional Desktop
  • Understanding Data in MapInfo Professional
  • Working with Tables in the Table List
  • Working with Layers in the Layer Control
  • Working with Thematic Layers
  • Working with MapInfo Manager Library Services
  • Reviewing the Windows in MapInfo Professional
  • Saving, Closing, and Exporting Work
  • Using the Tools in the Tool Manager
  • File Format Types Supported
Configuring MapInfo Profeesional Preferences


  • Setting the Preferences
  • Setting System Preferences
  • Setting Map Window Preferences
  • Setting Layout Window Preferences
  • Setting Legend Window Preferences
  • Setting Browser Window Preferences
  • Setting the Startup Preferences
  • Setting Address Matching Preferences
  • Setting Directory Preferences
  • Setting Output Setting Preferences
  • Setting the Printer Preferences
  • Setting Style Preferences
  • Setting the Web Services Preferences
  • Setting up the Image Processing Preferences
  • Setting up a Geocoding Server
  • Setting up the Routing Server

Understanding Data


  • Creating a Report of Data
Graphing Data


  • Working with Multi-Table and Multi-Variable Graphs
  • Saving a Graph
  • Using Graph Templates



Working with Data in a DBMS
  • Creating a Data Source Connection
  • Reconnecting to Data Source after Startup
  • Supported DBMS Data Types
  • Creating a Map Catalog in the DBMS to Work with Data
  • Making a DBMS Table Mappable to Display it on a Map
  • Deciding to work with Linked or Live Access Tables
  • Opening a DBMS Table in MapInfo Professional
  • Working with Remote Tables from Specific Databases
Selecting and Querying Data
  • Querying Data in MapInfo Professional
Creating Thematic Maps, Legends, and Other Maps
  • Using Thematic Mapping to Analyze Information
  • Creating a Thematic Map
  • Changing the Display Parameters of a Map
  • Working with Thematic Maps and Legends
  • Updating Columns using Thematic Mapping
  • Working with Legends
  • Working with Grid Surface Maps
Buffering and Working with Objects
  • Editing Objects using the Set Target Model
  • Creating Terroriteries by Combining Objects
Stylizing Map for Presentations and Publishing
  • Labeling Map
  • Adding an Adornment to the Map
  • Working with Layouts
  • Creating a Cartographic Legend
  • Printing and Exporting Results
Registering Raster Images
  • Opening a Raster Image
  • Printing/Exporting Translucent Raster Images
Putting Data on the Map
  • Displaying your Data on a Map
  • Geocoding – Assigning Coordinates to Records
  • Putting Latitude/Longitude Coordinates on a Map
  • Displaying Data on the Map
  • Printing Results
Working with Coordinate Systems and Projections
  • Building Blocks of a Coordinate System
  • Adding Projections to the MAPINFOW.PRJ File
  • Understanding Precision in MapInfo Professional
  • Understanding Affine Transformations
  • Using Earth and Non-Earth Maps
Working with Data from a Web Service
  • Enhancing Map Data using a Web Map Service
  • Enhancing Map Data using a Web Feature Service
  • Geocoding using a Geocoding Server
  • Creating Routing Distance and Time Buffers
  • Accessing Envinsa Online Services
  • Enhancing Map Data using a Mapping Tile Server
Specialized Topic in MapInfo Professional
  • Internet Connectivity and MapInfo Professional
  • Redistricting-Grouping Map Objects into Districts
  • Creating Expressions
  • Working with the MapBasic Window

2. ArcView
ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografis (SIG/GIS). Sistem Informasi Geografis sendiri merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menyajikan informasi geografi. Mungkin anda sudah kenal kenal dengan yang namanya peta. Perlu diketahui bahwa peta juga bisa disebut SIG atau istilahnya SIG Konvensional. Terdapat beberapa perbedaan antara peta di atas kertas (peta analog) dan SIG yang berbasis komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta menampilkan data secara grafis tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG adalah suatu sistem yang melibatkan peta dan basis data. Dengan kata lain peta adalah bagian dari SIG. Sedangkan pada ArcView anda dapat melakukan beberapa hal yang peta biasa tidak dapat melakukannya. Perbedaan pokok antara Peta Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta itu statik sedangkan ArcView. Arc View biasa digunakan antara lain untuk :
  1. Digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)
  2. Reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis
  3. Editing tema dengan drag and drop atau cut and paste
  4. Editing tema dengan query item pada tabel
  5. Konvesri data dari MS-EXCEL atau MS-ACCESS menjadi tema baru pada data spasial yang telah ada
  6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis dan spasial analis
  7. Pembuatan peta 3D dan perhitungan volume dengan bantuan 3D analysis
  8. Pengubahan system proyeksi dengan projection utility
  9. Kemudahan konversi data ke perangkat lunak lain, seperti : AUTOCAD, MAPINFO dsb


ArcView adalah sistem informasi geografis (SIG) software, software ini untuk visualisasi, mengelola, menciptakan, dan menganalisa data geografis. Menggunakan ArcView, Anda dapat memahami konteks geografis data Anda, memungkinkan Anda untuk melihat hubungan dan mengidentifikasi pola-pola dalam cara-cara baru.
Dengan ArcView, Anda dapat :
  1. Author maps dan berinteraksi dengan data Anda dengan menghasilkan laporan dan grafik dan percetakan dan mencocokan peta Anda dalam dokumen-dokumen lainnya dan aplikasi.
  2. Save time menggunakan template peta untuk membuat gaya yang konsisten dalam peta Anda.
  3. Build process models, script, dan workflow untuk memvisualisasikan dan menganalisa data Anda.
  4. Read, impor, dan mengelola lebih dari 70 jenis data dan format termasuk demografi, fasilitas, gambar CAD, citra, layanan Web, multimedia, dan metadata.
  5. Berkomunikasi secara lebih efisien dengan mencetak, menerbitan, dan berbagi data GIS dan konten dinamis dengan orang lain.
  6. Menggunakan alat seperti Cari, Mengidentifikasi, Ukur, dan Hyperlink untuk menemukan informasi yang tidak tersedia ketika bekerja dengan peta kertas statis.
  7. Membuat keputusan yang lebih baik dan memecahkan masalah lebih cepat.

3. ArcGis

ArcGIS adalah sistem bagi orang yang mengandalkan informasi geografis yang akurat untuk membuat keputusan. Ini memfasilitasi kolaborasi dan memungkinkan Anda dengan mudah penulis data, peta, bola dunia, dan model pada desktop dan melayani mereka untuk digunakan pada desktop, di browser, atau di lapangan, tergantung pada kebutuhan organisasi Anda.


ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktopserver, dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu :
  1. ArcView(komponen yang focus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis),
  2. ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data spasial) dan
  3. ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisi geoprosesing).

Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan kedua software tersebut, maka sedikit lebih mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS. Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir ArcGIS 10 (10.1, 10.2, 10.3, 10.4, 10.5).
ArcGIS meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:
  1. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat menggunakan produk ArcGIS lainnya;
  2. ArcGIS Desktop, memiliki lima tingkat lisensi:

  • ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, membuat peta   berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;
  • ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan dengan  komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk visualisasi, membangun database spasial yang baru, memilih (query), editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig (analyzing), presenting result, customizing data dan programming
  • ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase;
  • ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
  • ArcCatalog, tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata dan menyimpan (documentation) data – data SIG. ArcCatalog membantu dalam proses eksplorasi dan pengelolaan data spasial. Setelah data terhubung, ArcCatalog dapat digunakan untuk melihat data. Bila ada data yang akan digunakan, dapat langsung ditambahkan pada peta.  Seringkali, saat memperoleh data dari pihak lain, data tidak dapat langsung digunakan. Data tersebut mungkin masih perlu diubah sistem koordinat atau proyeksinya, dimodifikasi atributnya, atau dihubungkan antara data geografis dengan atribut yang tersimpan pada tabel terpisah. Pada saat data siap, isi dan struktur data sebagaimana halnya perubahan-perubahan yang dilakukan, harus didokumentasikan. Berbagai aktivitas pengelolaan data ini dapat dilakukan menggunakan fasilitas yang tersedia pada ArcCatalog.

Orang-orang menggunakan ArcGIS di semua jenis organisasi untuk meningkatkan alur kerja mereka dan memecahkan masalah-masalah mereka yang paling menantang.
ArcGIS membantu Anda dengan :
  • Asset/data management termasuk integrasi sistem, klaim / manajemen kasus, jasa / manajemen wilayah daerah, dan konstituen / manajemen pelanggan
  • Planning and analysis seperti analisis perencanaaan untuk menciptakan perencanaan yang berkelanjutan
  • Business operations seperti call center / pengirim; pemantauan dan pelacakan lapangan pengumpulan data, inspeksi, pemeliharaan dan operasional, dan routing
  • Situational awareness termasuk dukungan keputusan dan pelanggan / akses publik.

cukup sampai disini dulu perkenalan terkait aplikasi pembuat peta atau aplikasi pemetaan, semoga tulisan di atas ↑ dapat menambah ilmu para pembaca, terimakasih.



Sumber Tulisan :
http://brainmatics.com/map-info/
http://bentangalam-hutantropis.fkt.ugm.ac.id/arc-gis/
https://arcviewgeodesi.wordpress.com/2008/11/08/pengertian-dari-arcview/








Wednesday, January 24, 2018

Sistem Informasi

Sistem, pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang  lain,  yang  berfungsi  bersama-­sama  untuk  mencapai  tujuan  tertentu.Secara  sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
Informasi, sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian­kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.
Perencanaan, suatu proses yang berkesinambungan (kontinyu), berkelanjutan, sejak dari  tahap survei hingga tahap pengamatan.  Perencanaan fisik merupakan bagian atau alat orga­nisasi masyarakat dan pengawasan atau kontrol penggunaan sumber­daya lahan. Pada kenyataannya proses perencanaan merupakan kegiatan yang tidak pernah selesai, karena selalu memerlukan peninjauan  ulang atau pengkajian , guna memberikan  umpan balik  dalam proses evaluasi.  Dalam proses penentuan alternatif , pemilihan alter­natif dan evaluasi diperlukan analisis yang seksama.
Sistem Informasi, suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat  menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Sistem Informasi Perencanaan, suatu sistem yang memiliki peran dalam perencanaan, baik itu dalam pengumpulan data dan juga analisis data, sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan untuk suatu perencanaan. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras seperti komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Selain perangkat keras sistem ini juga memanfaatkan perangkat lunak seperti aplikasi Sistem Geographis Information System (GIS).




KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sisteminformasi terdiri dari komponen-­komponen yang disebut blok bangunan (building blok),   yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Berikut beberapa komponen sistem informasi :

  1. Komponen Input, Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen­ dokumen dasar.
  2. Komponen Model, Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Komponen Output, Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
  4. Komponen Teknologi, Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
  5. Komponen Hardware, Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai  sumber  data  dan  informasi  untuk  memperlancar  dan  mempermudah  kerja  dari sistem informasi.
  6. Komponen Software, Software berfungsi sebagai tempat  untuk  mengolah,menghitung  dan  memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
  7. Komponen Basis Data, Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan  penyediaan  informasi  lebih  lanjut.  Data  di  dalam  basis  data  perlu  diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
  8. Komponen Kontrol, Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan­kecurangan, kegagalan­kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal­hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan­kesalahan dapat langsung cepat diatasi

KEDUDUKAN INFORMASI

  1. Membantu proses pengambilan keputusan (data, analisis, rencana);
  2. Untuk berbagai fungsi perencanaan akan dibutuhkan berbagai informasi (formal maupun non formal);
  3. Keputusan yang diambil atas dasar informasi yang salah akan merupakan keputusan yang salah : GIGO (garbage in garbage out).

EMPAT TIPE DASAR FUNGSI PERENCANAAN (BRITTON HARRIS)

  1. Fungsi Operasional; berkaitan dengan kegiatan rutin keseharian dalam pelaksanaan rencana : administrasi, pencatatan, interpretasi dan penegakan status dan peraturan, mengeluarkan izin dan peringatan, merawat dan memperbaharui informasi pertanahan, dan lainnya.
  2. Fungsi Manajemen; yaitu secara langsung atau tidak, mengarah pada tujuan untuk optimasi pemanfaatan sumberdaya, memantau perubahan, menilai dampak, penentuan dan evaluasi strategi pemanfaatannya sumberdaya, perawatan dan pergantian, serta perencanaan untuk pencegahan bencana.
  3. Fungsi Strategis; mencakup integrasi rencana penggunaan lahan, perencanaan transportasi, lokasi industri pada skala kota maupun wilayah, redevelopment, lokasi pelayanan masyarakat, penyediaan lapangan kerja dan zoning, dalam pengertian ini sebagai bagaian dari perencanaan lebih luas dan bukanhanya suatu respon akibat permasalahan lokal.
  4. Fungsi Komunikasi; pengambil keputusan dan politisi harus dapat memberikan informasi cukup kepada masyarakat dari keterlibatan maupun perhatiannya.